Nama : Nurul Kartika Pradini
Kelas : 3DD03
NPM : 31209404
Mata Kuliah : Manajemen Ritel (softskill)
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ritel
Terdapat pergeseran dalam pelayanan ritel di kota-kota di Indonesia selama ini, namun jarang sekali mendapatkan perhatian.
1.pengembangan ritel di pusat kota, baik di kota besar maupun metropolitan. Kecenderungan ini masih berlangsung dalam kecepatan yang semakin berkurang.
2.pelayanan ritel yang menuju pinggiran kota seiring dengan suburbanisasi dan pengembangan terpencar perkotaan (urban sprawl development).
3.karena pengembangan ritel yang dilakukan oleh para developer dan penyewa utama (anchors tenant) di kawasan pusat kota untuk melayani pasar perkotaan (Simmons dan Brennan, 1995).
4.tumbuhnya ritel di kota-kota kecil berupa minimarket (convenience store) atau ritel modern yang melayani pasar yang lebih kecil. Dalam konteks pergeseran keempat ini, pengembangan ritel modern telah menyentuh kota-kota berskala kecil, dengan penduduk kurang dari 100.000 jiwa.
Dengan pertimbangan di atas, riset ini melihat pentingnya pengukuran terhadap pengaruh ekonomi akibat perkembangan usaha ritel modern di kota-kota kecil. Pengaruh ekonomi dikaji dalam kaitannya dengan sistem penawaran (supply system) dan karakteristik permintaan masyarakat di kota-kota kecil. Pentingnya kebijakan dalam berbagai tingkatan pemerintahan sangat mutlak diperlukan melindungi bisnis ritel tradisional yang mempekerjakan penduduk lokal dan menjual barang-barang (final goods) yang berasal dari produk lokal. Persaingan ekonomi terjadi antara ritel modern dan ritel tradisional (yang seringkali direpresentasikan oleh pasar tradisional) (Kuncoro, 2008; Tambunan, 2008). Penetrasi pasar oleh ritel modern di kota-kota kecil, seperti convenience store (minimarket), menyebabkan catchment area yang semakin berkurang oleh ritel tradisional tersebut. Hal ini dapat dikaji melalui turn over yang dialami oleh ritel tradisional lokal. AC Nielsen (2005) memperlihatkan adanya share ritel tradisional yang semakin berkurang. Pada tingkat pemerintah kota umumnya diajukan intervensi berupa pengaturan lokasi untuk mengatasi masalah terkait penggunaan lahan yang tidak sesuai dan kegiatan ritel yang saling berkompetisi. Namun, pengembangan kebijakan yang mengkaitkan antara pengaruh perkembangan ritel modern terhadap ritel tradisional di kota-kota kecil belum memiliki landasan studi yang memadai. Riset ini memberikan landasan bagi pengembangan kebijakan perekonomian kota yang lebih adil (just).
Tujuan dari riset ini adalah melakukan penilaian terhadap pengaruh ekonomi dari perkembangan ritel modern di kota-kota kecil. Aspek pertama yang ingin dikaji adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya, disamping berbagai komponen-komponen yang memberi dampak terhadap perekonomian kota kecil.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural dalam studi ritel (Jones dan Simmons, 1990), yaitu untuk melihat konteks sistem permukiman dan struktur ritel yang mempengaruhi perkembangan ritel di kota-kota kecil, serta dampak-dampak akibat perkembangan ritel modern. Dari segi pendekatan studi, digunakan pendekatan kuantitatif. Dalam pengertian ini, dilaksanakan pengumpulan data melalui survei terhadap pengusaha ritel, baik tradisional maupun modern, serta rumah tangga di kota kecil.